Trimo Pamudji Al Djono, seorang akademisi dan pemerhati lingkungan, menyatakan bahwa akar masalah kerusakan lingkungan hidup terletak pada bagaimana lingkungan dipersepsikan sebagai objek yang layak untuk dieksploitasi. Kritik ini telah dilontarkannya dalam diskusi kepemimpinan yang diadakan Dialektia Institute for Culture, Religion and Democracy pada Senin (18/04/2022).
Al Djono mengatakan bahwa lingkungan hidup saat ini menghadapi beberapa masalah, dan banyak dari masalah ini tampaknya makin memburuk dari waktu ke waktu, sehingga membawa lingkungan ke masa krisis yang sebenarnya. “Penting untuk meningkatkan kesadaran akan keberadaan isu-isu tersebut, serta apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatifnya,” jelas Al Djono.
Al Djono menyebutkan sepuluh permasalahan lingkungan, di antaranya ialah polusi, pemanasan global, overpopulasi, pembuangan sampah, pengasaman laut, hilangnya keanekaragaman hayati, deforestasi, penipisan lapisan ozon, hujan asam dan permasalahan kesehatan masyarakat akibat dampak lingkungan yang tidak sehat.
Al Djono juga menjelaskan bahwa Indonesia saat ini berada dalam indeks kerusakan lingkungan hidup yang lebih buruk jika dibandingkan dengan negara-negara Eropa, Australia dan AS.
Krisis lingkungan yang melanda masyarakat dunia ini sebenarnya diakibatkan oleh pendewaan humanisme yang memutlakan peranan manusia terhadap alam. Al Djono menegaskan bahwa kita perlu mengubah pandangan antroposentris terhadap alam ini karena pandangan ini melihat semua alam sebagai melayani kepentingan manusia. “Manusia dan lingkungan harus dihargai sama tinggi. Seluruh makhluk hidup harus setara,” jelas Al Djono.
Simak penjelasan lengkapnya dalam video berikut ini: