Hilman latief lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat. Saat ini Hilman merupakan salah satu Guru Besar dan juga dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Sejak 1 Oktober 2021 Hilman Latief diamanahkan sebagai Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umroh Kementerian Agama Republik Indonesia hingga saat ini.
Selain itu, Hilman juga pernah menjabat sebagai ketua Lazismu Pusat Muhammadiyah. Adapun jejak akademik beliau adalah pernah menuntut ilmu di IAIN Sunan Kalijaga(S1), Universitas Gadjah Mada (S2), Western Michigan University-the United States Of America, Utrech University (Ph. D).
Hilman juga merupakan alumni HMI yang kini menjadi tokoh di organisasi Islam Muhammadiyah. Tidak dapat disangkal lagi, berkat kontribusi intelektualnya, yang kemudian dipercaya sebagai Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umroh Kementerian Agama Republik Indonesia, ia telah banyak melakuka pembaharuan-pembaharuan sistem dan konsep filantropi yang ada di Indonesia khususnya filantropi Islam.
Di tengah lemahnya peran negara, segudang pengalaman yang dimiliki kaum modernis Islam di Indonesia khususnya Muhammadiyah, dalam mengekspresikan “ideologi kesejahteraan” pun ditantang oleh masalah kemiskinan dan penyakit kerawanan sosial di negeri ini.
Dengan tantangan problematika kemiskinan dan kerawanan sosial tersebut Latief menawarkan sebuah konsep untuk mengentaskannya dengan Filantropi Islam.
Konsep filantropi dianggap dapat mampu mengatasi masalah kontemporer manusia. Nilai-nilai sosial yang terdapat didalamnya merupakan sifat-sifat prososial manusia.
Filantropi sesungguhnya bukan hanya sekadar memberi namun lebih kepada pembelaan bagi para kaum mustad’afin.
Keterlibatan masyarakat, negara, lembaga sosial, dan lainnya merupakan tujuan inti dari gerakan filantropi agar umat manusia terbebas dari kesengsaraan dan kemiskinan.
Adapun nilai-nilai sosial dalam filantropi Hilman Latief adalah rasa cinta, empati, dan solidaritas.
Sumber : marakom.id