KLIKERS.ID – Perjanjian Roem-Roijen merupakan perjanjian yang disepakati antara Indonesia dan Belanda pada tanggal 17 April 1949 dan ditandatangani pada tanggal 7 Mei di Hotel Des Indes, Jakarta.
Perjanjian ini dilakukan tentang perundingan pasca agresi militer Belanda II tahun 1947, sebagai usaha agar kemerdekaan Indonesia dapat diakui oleh negara Asing dan terbebas dari penjajahan Belanda.
“Perjanjian ini seharusnya menjadi peringatan untuk kita merenungi perjuangan para Founding Father bangsa dalam meraih kemerdekaannya” Ungkap Abdul Rofik, ketua ICMI Muda Banten.
Nama Perjanjian Roem-Roijen ini diambil dari dua nama tokoh yang menjadi delegasi dalam perjanjian tersebut, yaitu Mohammad Roem dan Herman van Roijen.
Perjanjian tersebut mendesak pihak Belanda untuk menghentikan perang gerilya, berkerjasama memgembalikan perdamian, ketertiban dan keamanan, serta turut serta dalam KMB di Den Haag untuk mempercepat penyerahan kedaulatan yang sesungguhnya kepada Indonesia.
“Semangat yang dituangkan dalam perjanjian tersebut, harus kembali diangkat ke permukaan. Faktanya, perjuangan kemerdekaan ini dapat dilihat sebagai fenomena peralihan dari penjajahan lama menuju penjajagan baru. Penjajahan melawan senjata menjadi penjajahan melawan Kapitalisme” Tegas Ketua ICMI Banten.
Faktanya, dilansir dari Detikfinance bahwa china saat ini menjadi investor terbesar pada triwulan IV yang menggeser posisi china.
Jumlah Investasi China pada priode ini adalah US$ 3 miliar yang di mana triwulan III hanya US$ 1,6 miliar. Diikuti singapura US$ 2,7 miliar, Hong Kong US$ 1,6 miliar, Malaysia US$ 1,1 miliar, dan Amerika Serikat US$ 0,9 miliar.
Kisaran Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di triwulan ini adalah Rp 139,6 triliun atau 44,4%, Penanaman Modal Asing (PMA) adalah Rp 175,2 triliun atau 55,6%.
Investasi ini berperan dalam 5 sektor. Pertambangan, Industri Logam, Transportasi Gudang dan telekomunikasi, Industri kimia dan farmasi, terakhir perumahan kawasan industri dan perkantoran.
Menurut Abduk Rofik penjajahan Belanda tidak lebih kejam dari penjajahan Kapitalisme. Tanpa sadar, investasi Asing telah memasuki berbagai macam sektor. Selain itu, perputaran ekonomi yang tidak merata dan hanya menguntungkan segelintir golongan telah membuat fenomena kemiskinan yang semakin kompleks