Berbeda dari tahun sebelumnya, penyambutan mahasiswa baru angkatan kedua Universitas Insan Cita Indonesia luncurkan ICman (dibaca I see man).
Maskot berbentuk robot dengan nuansa khas kampus UICI. ICman sendiri adalah singkatan dari Insan Cita Man yang berarti generasi Insan Cita.
“Dengan maskot ini, kami berharap dapat mempertegas visi, misi, dan tujuan kampus UICI untuk mewujudkan generasi Insan Cita” jelas Prof. Laode Kamaluddin, Rektor UICI.
Insan Cita, menurut Prof Laode, adalah generasi terbaik setiap zaman yang dapat mewujudkan masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah.
“UICI berkomitmen untuk menciptakan Insan Cita dengan karakter akademik yang kreatif, pencipta, dan pengabdi yang berlandaskan Islam” tambah Prof Laode di sela-sela rapat persiapan DIGICATION Angkatan Kedua.
ICman sendiri resmi diluncurkan dalam pembukaan Digital Campus Orientation (DIGICATION) atau PKKMB angkatan kedua tahun 2022 yang diselenggarakan pada 26-28 Februari 2022 mendatang.
UICI adalah kampus yang didirikan oleh perkumpulan KAHMI di bawah organisasi Majelis Nasional KAHMI (MN KAHMI) yang saat ini dikomandoi oleh A. Riza Patria Wakil Gubernur DKI Jakarta sebagai Koordinator Presidium.
DIGICATION yang berlangsung tiga hari ini mengangkat tema “Unity in Cultural Diversity”.
“Meskipun UICI didirikan oleh perkumpulan KAHMI, UICI adalah kampus yang menjunjung tinggi keberagaman (diversity). Kami terbuka untuk semua orang” tambah Guru Besar Ekonomi dan Maritim lebih lanjut.
Dengan semangat terbuka untuk semua agama, ras, budaya, dan kewarganegaraan, UICI diharapkan dapat diterima oleh semua kalangan. Apalagi dengan platform AI DSTLS yang dikembangkan UICI juga menjanjikan fleksibilitas dalam proses pembelajarannya.
“Kami berupaya menciptakan DIGICATION yang tidak hanya menyenangkan (exciting), tetapi juga engaging (merekatkan seluruh sivitas akademika UICI), dan inspiring (menjadi langkah awal untuk saling menginspirasi & bergerak menuju kemajuan” ujar Ketua Panitia Digication, Jawahir. (*)